Prestasi apik diberikan tim softball
Jatim pada ajang Pra-PON di tengah kisruh Pengprov Perserikatan Baseball
dan Softball Seluruh Indonesia (Perbasasi). Tim softball Jatim putra
berhasil menggondol medali emas dan berhak lolos ke Pekan Olahraga
Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat mendatang.
Selama
persiapan atau latihan tak ada anggaran yang dikucurkan dari Pengprov
Perbasasi. Bahkan saat mengikuti pertandingan dana yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan atlet selama berada di Jakarta juga tidak ada.
Pelatih
softball putra Jatim Djuhari mengakui sangat berat membawa tim dengan
adanya konflik internal di pengprov. Selain berdampak pada mental atlet
juga berimbas pada pendanaan selama masa persiapan hingga pertandingan
di Pra-PON yang berakhir 20 September lalu.
"Selama ini saya hanya minta kepada atlet untuk fokus untuk Pra-PON dan tidak memikirkan masalah lain," katanya, Minggu (27/9).
"Semua
peralatan dari atlet, tapi untungnya ada donatur yang peduli pada
softball Jatim dan mau memberikan dana selama masa persiapan hingga
bertanding di Jakarta," imbuhnya seraya menutup rapat nama donatur yang
dimaksud.
Lebih
merana lagi tak ada anggota monitoring dan evaluasi (Monev) dari KONI
Jatim yang melihat perjuangan para atlet. Djuhari mengaku tidak tahu.
Karena selama latihan tak satupun pengurus dari KONI Jatim yang
memantau.
"Saya tidak tahu siapa monev softball, bahkan saat pertandingan tak ada anggota monev yang hadir," katanya.
Meski
demikian, dia berharap konflik yang ada di tubuh Perbasasi Jatim harus
segera di selesaikan, karena tim softball berambisi untuk bisa
meneruskan prestasi dengan meraih emas di PON 2016.
Congratsss Jatim, semangatt teruss, God Bless Us :)
Sumber : beritametro.co.id
#Respect
#SoftballLife
#BaseballLife
Tidak ada komentar:
Posting Komentar